Ingin Jadi Pemain Bola Seperti Messi dan Ronaldo Demi Menghajikan Orang Tua
“Ustadz, saya mau jadi pemain bola saja biar bisa menghajikan orang tua saya.”
- Sebagian anak di negeri ini hanya bercita-cita seperti itu.
- Mereka yang mau jadi ilmuwan dan orang pintar relatif sedikit.
- Bandingkan saja gaji seorang ilmuwan dibanding seorang Messi dan Ronaldo.
Ada ibu-ibu kirim pesan WA ke kami: “Assalamu alaikum. Ustadz, lomba sepak bola itu hadiahnya berarti haram? Padahal banyak orang bermimpi jadi pemain sepak bola? Kalau hadiah buat naikkan haji ortu juga tidak boleh?”
COBA RENUNGKAN BAHASAN BERIKUT.
Berlomba yang boleh menerima hadiah:
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِى نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ
“Tidak boleh memberi hadiah dalam perlombaan kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda.” (HR. Tirmidzi, no. 1700 dan lainnya, haditsnya sahih).
Dimisalkan dengan tiga lomba di atas adalah lomba yang terkait dengan ketangkasan jihad, lomba keagamaan, dan lomba karya ilmiah atau sains.
Bermain sepakbola masuk dalam lomba yang boleh, tetapi tidak boleh menerima hadiah.
Ibnul Qayyim berkata dalam kitab Al-Furusiyyah (hlm. 309), “Perlombaan dalam hal yang mubah (boleh) diharamkan pemenangnya menerima hadiah, bukan karena materi permainannya yang dilarang. Akan tetapi, andai menerima hadiah dari permainan tersebut dibolehkan, maka akan menjadi sarana orang-orang untuk menyibukkan diri dengan permainan dan menjadikannya sebagai sebuah profesi.”
Bandingkan dengan Ronaldo dan Messi
Perkataan Ibnul Qayyim di atas sangat tepat untuk menggambarkan kondisi sekarang. Akibat dari dibolehkannya menerima hadiah dari perlombaan hal yang mubah, demi menaikkan haji orang tua dan membahagiakan mereka, setiap orang lebih senang berlomba menjadi seorang pemain bola seperti Christiano Ronaldo dan Lionel Messi dibanding menjadi seorang ilmuwan dalam ilmu agama maupun ilmu dunia.
Hanya Allah yang beri taufik dan hidayah.
—
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel RemajaIslam.Com
Artikel asli: https://remajaislam.com/1665-ingin-jadi-pemain-bola-seperti-messi-dan-ronaldo-demi-menghajikan-orang-tua.html